Minggu, 02 Februari 2014

3,7 juta warga Sudan Selatan krisis pangan

Sudan Selatan


Koordinator Kemanusiaan PBB di Sudan Selatan, Toby Lanzer kepada BBC mengatakan bantuan senilai $1,3 juta (RP15 miliar) dibutuhkan untuk mengatasi krisis ini.

Sudah Kekerasan baru merebak di Sudan Selatan 15 Desember lalu akibat pertikaian antar kelompok bersenjata.
Klikribuan orang tewas akibat rusuh ini, dan sekitar 860.000 warga setempat mengungsi.
Lanzer mengatakan kekerasan juga meluluhlantakkan sendi ekonomi setempat.
"Karena pasar terganggu, warga yang sudah terbiasa hidup di bawah kondisi sangat sulit, (kini) mereka tak bisa lagi bergerak sebebas sebelumnya," tambahnya.
"Pada pertengahan Desember lalau tak ada orang... yang bisa meramalkan skala daruratnya akan separah ini. Kami melakukan apa saja sebisanya untuk mencegah terjadinya bencana," katanya.
Jumlah mereka yang terancam tak punya bahan makanan diduga mencapai sepertiga dari total populasi Sudan Selatan.
Akibat parahnya krisi ini di kota Malakal, sejumlah warga menyerbu sebuah gudang penyimpanan bantuan dan "mengambil sendiri makanan".
Sudan Selatan
Pihak bertikai sudah sepakat gencatan senjata berlaku sampai 7 Februari.
"Sebagian besar aksi penjarahan dilakukan orang yang sangat terdesak mendapat bantuan ini sehingga mereka tak sanggup menunggu," belanya.
Sudan Selatan
Ribuan anak jadi yatim-piatu atau terpisah dari keluarganya karena konflik.
Sebuah Klikkesepakatanuntuk menghentikan pertempuran disepekati sambil menunggu dua pihak yang bertikai bertemu lagi untuk pembicaraan damai yang akan dilangsungkan 7 Februari.
Meski demikian menurut organisasi amal media MSF, 240 pekerjanya di Sudan Selatan terpaksa menyelamatkan diri karena rusuh masih 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar